Smart City belakangan ini digadang-gadang dijadikan sebagai terobosan sebuah kota untuk tampil lebih maju dan lebih baik dengan membangun berbgai komponen infrastruktur di suatu kota. Tak hanya itu Smart City merupakan induk dari konsep E Goverment yang memberikan pelayanan yang baik bagi publik terutama warga masyarakatnya. Simak juga perbedaan antara Smart City dan E Goverment dengan mengunjungi tautan tersebut.
Sedangkan kata City atau Kota menurut Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987 Pasal 1 menyebutkan Kota merupakan sebuah pusat pemukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan administrasi yang telah diatur dalam perundang-undangan serta pemukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan. Berdasarkan makna setiap kata penyusun dari istilah Smart City atau Kota Cerdas tersebut maka bisa diartikan sebagai suatu kota yang mempunyai kemampuan pro aktif dalam mengidentifikasi dan mengumpulkan data-data dari berbagai komponen kota baik komponen fisik maupun sosial untuk selanjutnya diproses dan memberikan respon secara tepat dan cepat.
Cyber Physical Social System pada Smart City serupa dengan sistem tubuh manusia. Suatu kecerdasan memerlukan media input atau masukan. Panca indera pada tubuh manusia seperti mata, telinga, hidung, lidah dan kulit merupakan media yang bisa menjadi inputan bagi kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Sementara itu dalam konsep Smart City fungsi dari media input bisa dilakukan dengan menggunakan CCTV atau sensor yang dipasang di berbagai komponen suatu kota. Seperti CCTV lalu lintas, CCTV analisa objek, sensor polusi udara dan air, sensor ketinggian air sungai, sensor kepadatan lalu lintas, sensor kecepatan unuk mengukur kecepatan kendaraan dan lain sebagainya.
Untuk manusia analogi otak untuk memproses dan menyimpan data-data inputan dari panca indera, sedangkan bagi Smart City pemrosesan dan penyimpanan bisa dilakukan oleh prosesor, mikrokontroller, hard drive, digital video recorder, SD Card dan lain sebagainya. Respon yang diberikan berdasarkan hasil pemrosesan data inputan dalam analogi tubuh manusia dapat berupa ucapan maupun gerakan tubuh, sedangkan dalam konsep Smart City dapat berupa tampilan infoormasi dari layar LCD, keluaran suara dari speaker atau berupa gerakan dari aktuator.
Terdapat beberapa manfaat yang bisa dirasakan berkat terpenuhinya pembangunan komponen Smart City secara menyeluruh, diantaranya sebagai berikut :
Referensi
~Smart City: Konsep, Model, & Teknologi - ITS
Makna Kata Smart City
Istilah Smart City atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah Kota Cerdas. Untuk dapat mengetahui definisi atau pengertian dari Smart City pertama-tama mari kita kenali terlebih dahulu makna dari katanya, kata pertama yaitu Smart dan kedua adalah kata City. Kata Smart atau Cerdas bisa dimaknai sebagai kemampuan untuk merasakan, menangkap dan memproses pesan atau data inputan dan memberikan respon secara cepat dan tepat. Apabila diibaratkan mirip dengan kecerdasan seorang manusia yang mampu menangkap berbagai data dari lingkungan disekitarnya melalui panca indera yang dimilikinya serta memberikan respon secara cepat dan tepat. Misalkan ketika mata kamu melihat sebuah mobil yang akan menabrak kamu, maka secara cepat dan tepat otak akan berpikir untuk memerintahkan tubuh kamu untuk menghindarinya.Sedangkan kata City atau Kota menurut Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 2 Tahun 1987 Pasal 1 menyebutkan Kota merupakan sebuah pusat pemukiman dan kegiatan penduduk yang mempunyai batasan administrasi yang telah diatur dalam perundang-undangan serta pemukiman yang telah memperlihatkan watak dan ciri kehidupan perkotaan. Berdasarkan makna setiap kata penyusun dari istilah Smart City atau Kota Cerdas tersebut maka bisa diartikan sebagai suatu kota yang mempunyai kemampuan pro aktif dalam mengidentifikasi dan mengumpulkan data-data dari berbagai komponen kota baik komponen fisik maupun sosial untuk selanjutnya diproses dan memberikan respon secara tepat dan cepat.
Cyber Physical Social System
Smart City pada dasarnya adalah Cyber Physical Social System dalam ruang lingkup kota, yaitu sebuah sistem yang mengintegrasikan sistem fisik kota, sistem sosial dan sistem digital melalui media siber atau internet. Sistem fisik kota meliputi berbagai sarana dan prasarana pendukung kegiatan kehidupan kota, seperti jembatan, gedung, termina, jaringan listrik, stasiun, infrastruktur telekomunikasi dan lain sebagainya. Sedangkan sistem sosial kota meliputi berbagai lingkungan sosial manusia dan individu yang ada di dalam kota mencakup pemerintah kota, masyarakat umum, pasar, keluarga, warga kota, dan lain sebagainya. Sementara itu sistem digital kota meliputi sensor, jaringan komputer, kontrol, data center atau pusat data, komputtasi dan lain sebagainya.Cyber Physical Social System pada Smart City serupa dengan sistem tubuh manusia. Suatu kecerdasan memerlukan media input atau masukan. Panca indera pada tubuh manusia seperti mata, telinga, hidung, lidah dan kulit merupakan media yang bisa menjadi inputan bagi kecerdasan yang dimiliki oleh manusia. Sementara itu dalam konsep Smart City fungsi dari media input bisa dilakukan dengan menggunakan CCTV atau sensor yang dipasang di berbagai komponen suatu kota. Seperti CCTV lalu lintas, CCTV analisa objek, sensor polusi udara dan air, sensor ketinggian air sungai, sensor kepadatan lalu lintas, sensor kecepatan unuk mengukur kecepatan kendaraan dan lain sebagainya.
Untuk manusia analogi otak untuk memproses dan menyimpan data-data inputan dari panca indera, sedangkan bagi Smart City pemrosesan dan penyimpanan bisa dilakukan oleh prosesor, mikrokontroller, hard drive, digital video recorder, SD Card dan lain sebagainya. Respon yang diberikan berdasarkan hasil pemrosesan data inputan dalam analogi tubuh manusia dapat berupa ucapan maupun gerakan tubuh, sedangkan dalam konsep Smart City dapat berupa tampilan infoormasi dari layar LCD, keluaran suara dari speaker atau berupa gerakan dari aktuator.
Definisi Smart City
Secara lebih dalam Smart City adalah sebuah kategorisasi kota sekaligus suau konsep pengembangan dan pengelolaan tata kota dengan memanfaatkan teknologi informasi secara optimal dan intensif, termasuk jaringan komputer, internet of things (IoT), big data, cloud computing, data analytic, geographical information integration dan lain sebagainya, sehingga sistem dapat diintegrasikan dengan manusia sebagai sistem fisik kota dan sistem digital supaya kota dapat lebih kreatif dan inovatif.Manfaat Smart City
Terdapat beberapa manfaat yang bisa dirasakan berkat terpenuhinya pembangunan komponen Smart City secara menyeluruh, diantaranya sebagai berikut :
- Memonitor kondisi infrastruktur penting kota, merencanakan aktivitas-aktivitas perawatan dan peningkatan keamanannya.
- Meningkatkan efisiensi operasional dan layanan kota.
- Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya kota secara efisien dan berkelanjutan.
- Meningkatkan kenyamanan penduduk untuk tinggal.
- Meningkatkan kualitas atau kesejahteraan hidup warganya.
- Peningkatan kualitas layanan publik dan layanan kota seperti transportasi, listrik, kemanan, lingkungan hidup dan layanan kondisi darurat.
- Menangkap dan memberikan respon akan kebutuhan warganya secara proaktif, cepat dan juga tepat.
- Meningkatkan ketahan kota daam mencegah kriminal dan potensi resiko lainnya dan mempercepat pemulihan akibat bencana.
- Menjaga kesetaraan bagi semua warga masyarakat.
- Memastikan perkembangan dan keberlangsungan kota di masa yang akan datang dan memenuhi kebutuhan generasi yang akan datang baik secara sosial, ekonomi maupun lingkungan.
- Meningkat kemampuan kota dalam bersaing.
Referensi
~Smart City: Konsep, Model, & Teknologi - ITS